Pada kisah-kisah
legenda yang ditulis oleh pengarang J. R. R. Tolkien, Elf diceritakan
sebagai ras yang lebih dahulu ada daripada manusia dan lebih unggul
dibanding dengan manusia. Elf, bersama-sama dengan manusia dan Dwarf,
merupakan penghuni dunia fiksi yang bernama Dunia Tengah. Detil lebih
jauh mengenai mereka diberikan dalam tulisan-tulisan Tolkien lainnya
yang dikumpulkan menjadi Unfinished Tales (Kisah yang Belum Selesai) dan
The Histroy of Middle-earth (Sejarah Dunia Tengah). Buku-buku ini
merupakan karya utama Tolkien yang ia kerjakan hingga akhir hayatnya
Asal Muasal Bangsa Elf
Menurut
Silmarillion, Elf merupakan "anak pertama" Arda (dunia), yang telah ada
selama jangka waktu yang sangat lama sebelum manusia ("anak kedua")
diciptakan. Elf yang pertama "dibangunkan" oleh Eru Iluvatar dekat
pantai Cuivienen pada Zaman Dua Pohon di Zaman Pertama. Mereka bangun di
bawah sinar bintang, karena matahari dan bulan belum diciptakan, oleh
karena itu Elf erat hubungannya dengan bintang dan sinar bintang.
Mereka tinggal di
tepi aliran sungai, menciptakan puisi, musik, dan lagu. Mereka juga
menciptakan kata-kata baru, memberi nama benda-benda, dan senang
memandangi bintang. Mereka bertubuh tinggi, berambut hitam, dan hidup
dengan damai karena kejahatan belum masuk ke Arda, dunia mereka. Elf
pada dasarnya adalah makhluk dengan roh yang abadi, yang tidak lekang
dimakan usia; namun bukan berarti tubuh mereka tidak bisa mati. Walaupun
roh mereka abadi, namun tubuh mereka mengalami proses penuaan, namun
dengan sangat lambat, setara dengan ribuan tahun umur manusia. Tubuh
mereka juga dapat mati/hancur karena penyakit, peperangan, dibunuh, dan
sebab-sebab tak alami lainnya.
Finwe, Raja Para Noldor, adalah Elf
pertama yang mati. Ia dibunuh oleh Melkor. Sejak saat itu tak terbilang
banyaknya Elf yang mati di Dunia Tengah karena peperangan yang tidak
berkesudahan antara kekuatan baik (Elf, manusia, Dwarf) dan kekuatan
jahat (Melkor/Morgoth, Sauron, Orc, dll)
Nama-nama Elf
Para Elf
mengenal tiga macam nama diri: ataresse, amilesse, dan yang lebih
jarang adalah epesse (esse artinya "nama" dalam bahasa Quenya).
- Ataresse
adalah nama tunggal yang diberikan oleh ayah mereka pada waktu
kelahiran mereka. Biasanya nama ini melambangkan nama ayah dan ibu
mereka, menandakan garis keturunan mereka, dan asal kaum mereka.
- Amilesse
adalah nama kedua yang mereka terima dari ibu mereka setelah mereka
dewasa. Nama ini mencerminkan kepribadian mereka, keahlian mereka, atau
nasib mereka - yang kadang-kadang bersifat nubuatan. Nama kedua ini
sangat penting bagi seorang Elf.
- Epesse atau
nama julukan adalah jenis yang ketiga. Nama ini diberikan jika seorang
Elf melakukan suatu hal yang tidak biasa. Nama ini dapat diberikan oleh
siapa saja, seringkali merupakan ungkapan kekaguman atau penghormatan.
Dalam kasus-kasus tertentu, seorang Elf dapat memilih nama untuk dirinya
sendiri yang disebut dengan kilmesse atau "nama sendiri".
Bahasa Elf
Elvish adalah
bahasa yang dipakai para Elf untuk berkomunikasi. Bahasa ini
dikembangkan oleh seorang penulis buku bernama J. R. R. Tolkien
menciptakan banyak bahasa dalam tulisan-tulisan yang diciptakannya.
Diantaranya adalah bahasa Elf (Elvish) serta percabangannya. Tolkien
sendiri adalah ahli bahasa kuna. Sebelum pensiun ia bekerja sebagai
seorang profesor bahasa Anglo-Saxon di universitas terkemuka Inggris,
Oxford.
Ada banyak contoh bahasa bahasa Elf, antara lain:
Eragon:
Bahasa yang lebih tua yang digunakan para Elf adalah Eragon. Bahasa ini
sudah tidak jamak digunakan oleh para Elf lagi. Ia sering digunakan
oleh para ahli penunggang kuda dan para ahli magis untuk merapal mantra.
Elven:
Bahasa yang digunakan oleh para Elf yang mendiami kota-kota yang dihuni
pula oleh banyak makhluk dan juga naga. Bahasa ini terdiri dari
macam-macam dialek.
Ssamath: Bahasa ini hanya digunakan oleh Elf gelap yang memiliki keahlian nujum jahat di kota yang didiami manusia dan naga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar